Wednesday 14 August 2013

Legenda, Sejarah, Dan Ideologi Hacker





Nafas-nafas pemberontakan hacker yang memikat, sama memikatnya seperti Jim Morisson, Che Guevara, Soe Hok Gie, Chairil Anwar, Iwan Fals, Antasari Azhar, atau Eminem. Romantisme tersebut berasal dari idealisme kebebasan dan rasa ingin tahu. Seperti tercermin dalam dokumen ‘The Conscience of a Hacker’ yang dituliskan seorang bernama The Mentor. Berikut cuplikan dokumen yang kerap disebut ‘Manifesto Hacker’ itu: 

 This is our world now... the world of the electron and the switch, the
beauty of the baud.  We make use of a service already existing without paying
for what could be dirt-cheap if it wasn't run by profiteering gluttons, and
you call us criminals.  We explore... and you call us criminals.  We seek
after knowledge... and you call us criminals.  We exist without skin color,
without nationality, without religious bias... and you call us criminals.
You build atomic bombs, you wage wars, you murder, cheat, and lie to us
and try to make us believe it's for our own good, yet we're the criminals.

        Yes, I am a criminal.  My crime is that of curiosity.  My crime is
that of judging people by what they say and think, not what they look like.
My crime is that of outsmarting you, something that you will never forgive me
for.

        I am a hacker, and this is my manifesto.  You may stop this individual, but you can't stop us all... after all, we're all alike.
Lebih dari semua tindak-tindak dan ciri budaya itu, menjadi seorang hacker berarti memiliki kemampuan tertentu. Dan kemampuan itu, keahlian itu, tak bisa tergantikan oleh apapun. Keahlian adalah emas bagi para hacker.

Seorang yang diakui sebagai hacker ,baik dalam arti baik maupun buruk, selalu seseorang yang memiliki kemampuan ‘menakjubkan’ Bagaikan ahli-ahli kungfu dalam cerita-cerita silat dari mandarin, seorang hacker dengan kemampuan tertinggi biasanya justru terlihat kalem.
Hacker paling tidak harus menguasai lebih dari satu bahasa pemrograman. Dan bahasa pemrograman yang dikuasainya disarankan bukan ‘Basic’. Ada banyak bahasa pemrograman yang bisa dikuasai hacker, mulai dari Pyhton, Java,Lisp, Perl, hingga C dan C++. Masing-masing membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk dikuasai.
Dalam dunia yang semakin terhubung, karena internet yang semakin merasuk dalam kehidupan manusia.hacker juga harus memahami cara kerja jaringan internet. Bahasa HTML (hypertext markup language) harus menjadi semacam ‘bahasa ibu’ bagi mereka.
Seorang hacker tanpa kemampuan, tetapi kerap sesumbar di forum-forum online, hanyalah ‘tong kosong’ yang bising dan menganggu.’Hacker palsu’ ini biasanya akan bernasib tragis: dipermalukan seumur hidup atau ‘mati’ tanpa pernah diingat.


Dunia para hacker adalah komunitas `ada dan tiada`. Anda tak akan menemukan ‘kartu
anggota komunitas hacker dunia’ tapi mereka benar-benar ada. Anggotanya diakui oleh
sesamanya dan mereka tak peduli apakah orang-orang lain mengakui hal yang sama. Kadang, mereka bahkan tak mau disebut sebagai hacker.
Tak ada pimpinan di dunia hacker, baik de faco maupun de jure. Linus Torvalds, misalnya, meski memimpin pengembangan kernel (bagian paling inti) sistem operasi Linux, bukan seorang pemimpin komunitas hacker. Jika Linus’mati’ada ribuan lain yang siap menggantikannya. Karena itulah dunia hacker bisa disebut juga dengan dunia `Tanpa Jenderal, Tanpa Presiden`

Para pemimpin dalam dunia hacker, mereka yang kata-katanya berpengaruh besar, kerao
kali adalah orang-orang yang tak mau jadi pemimpin. Oleh karena itu jarang sekali mereka bertindak otoriter dan membuat sebuah keputusan dengan pertimbangan pribadi saja.Selalu ada aura kebebasan dalam setiap perkataan mereka, sekeras apapun pertanyaan itu. Komunitas seakan selalu diberi pilihan:’Anda boleh ikuti saya, boleh juga tidak’.

Ada satu ungkapan yng cukup terkenal dalam komunitas hacker,’Show me the
code’  Artinya ,tunjukkan padaku kode (pemrograman) yang telah kamu buat. Ungkapan ini menegaskan dua hal:1) bahwa hacker dinilai berdasarkan keahliannya membuat kode program,dan 2) bahwa kode program seharusnya tidak terkunci tapi dapat ditunjukkan pada masyarakat luas.
Jika ada anggota komunitas yang membabibuta menyerang pihak tertentu, misalnya
Microsoft, kepadanya akan dikatakan ‘show me the code’. Ini adalah sebuah pertanyaan, apakah ia pernah berbuat sesuatu yang kongkrit untuk melawan Microsoft dengan membuat kode program yang mampu menyaingi Microsoft.Jika tidak, sebaiknya orang itu diam dan kembali bekerja..


Hacker secara umum memang disandang sebagai sosok kontroversial. Makna hacker sendiri bisa bermacam-macam, sesuai dengan perkembangan zaman.
Namun sebenarnya dunia hacker tidak hanya `hitam`, ada juga yang `putih`, dan ada juga yang `abu-abu`.
Hacker sendiri dibagikan menjadi tiga jenis:
1, White Hat Hacker, adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknisnya untuk mengembangkan, dunia teknologi informasi dank computer
2, Black Hat Hacker, ini adalah kebalikan dari white hat hacker, kelompok yang sangat dekat dengan kejahatan dunia elektronik. mereka yang menggunakan kemampuan teknis untuk melakukan sesuatu yang melanggar batas-batas norma dan etika elektronik.
3, Gray Hat Hacker, Umumnya seorang yang bergerak di bidang computer dan gemar melakukan kreasi dan eksperimen, terutama di bidang keamanan computer...


Di lain waktu saya akan menulis siapa saja sosok legenda di balik White, Black, dan Grey Hat Hacker :))






0 komentar:

Post a Comment