Awalnya saya pikir harga 24 juta pounds untuk seorang Robin van Persie yang hampir berkepala tiga dengan sejarah sering di bekap cedera dan hanya bersinar 1 tahun dari 8 tahun di Arsenal adalah sebuah lelucon yang di buat oleh Fergie, kesepakatan ini terlihat seperti sebuah keuntungan bagi Arsenal.
Saya pribadi biasa-biasa saja ketika mengetahui transfer Robin ke MU sejak masih menjadi gosip . Alasannya sederhana, Robin memang striker kelas wahid, tapi
Robin mengkilap musim lalu karena faktor eksepsional saja. Tidak terulang di waktu yang akan datang. hmm
Robin mengkilap musim lalu karena faktor eksepsional saja. Tidak terulang di waktu yang akan datang. hmm
Skeptisisme masih menghantui Robin, di game week pertama Liga Inggris melawan Everton, dirinya masuk menit 85 dan yang pertama dia lakukan adalah mengambil tendangan corner, bola yang ia tendang pun entah kemana, di pertandingan itu pun di menangkan oleh Everton dengan skor tipis 1-0 lewat gol Fellaini. Bahkan ketika Robin mencetak gol perdana pada pertandingan keduanya melawan Fulham skeptisisme masih menghantuinya. Di pertandingan ketiganya melawan Southampton tebak apa yang terjadi?, Robin gagal mengonversi penalti pada pertandingan itu, dan hasilnya Robin sukses membuat dirinya menjadi bahan ejekan di media sosial.
Tapi pertandingan belum usai, dan apa yang terjadi selanjutnya?, Robin mencetak hattrick pada pertandingan melawan Southampton. Ejekan yang di sematkan untuknya pun langsung di hapus oleh pelaku media sosial.
Dan dia pun selalu mencetak gol di laga-laga selanjutnya. Persie pun juga sukses menjawab keraguan Saya dan para pengkritiknya.
Robin pun tidak sekali-duakali menyelamatkan muka MU musim ini. Apa lagi pada awal musim di mana MU kerap kali susah mencetak gol. Sampai-sampai MU dijuluki van Persie FC di awal musim.
Di awal musim, Robin van Persie ibaratkan Tasripin, dimana dia menjadi kakak yang mengemban adik-adik kecilnya. ketika adiknya menangis dia pun harus menghiburnya dengan mencetak gol !.
Tapi akhirnya julukan van Persie FC tidak bertahan lama karena akhirnya pemain MU lainnya bisa mencetak gol lebih dari satu lusin.
Ketika Robin paceklik gol pada Februari hingga Maret MU selalu mendaptkan poin maksimal.
Jika di awal musim MU gagal mendaptkan Robin bukan tidak mungkin MU gagal menjurai Liga Inggris. Dan jika Robin pindah ke klub lain, klub yang disinggahi Robin besar peluangnya menjadi juara.
Dan pada akhirnya uang 24 juta pounds hanya uang secuil bagi MU. pemain medioker macam Young aja harganya 18 juta pounds, cuma ditambah 6 juta pounds udah dapat pemain kelas wahid.
Terimakasih, Wenger anda telah mengizinkan Robin mencicipi Tropi Liga Inggris perdana-nya.
0 komentar:
Post a Comment