Saturday, 6 October 2012

5 Impian Gila Steve Woz untuk Apple



Washington, AS - Steve Wozniak memang tidak setenar Steve Jobs. Namun Woz tetap tak bisa dihilangkan dalam sejarah berdirinya Apple yang kini berstatus sebagai perusahaan 'most valuable' sedunia.

Woz memang sudah meninggalkan hingar-bingar operasional Apple. Namun bukan berarti, pria tambun dan brewokan ini tak menyoroti perkembangan teknologi terkini, khusus jejak langkah Apple.

Sepeninggal Steve Jobs, tentu banyak pihak yang bertanya-tanya, apakah Woz akan 'turun gunung' untuk memegang kendali Apple lagi? Ketika ditanyakan hal demikian, sepertinya harapan untuk melihat comeback Woz harus dipinggirkan.

"Apple sangat kompleks. Dan saya lebih suka hal yang sederhana. Saya suka melakukan apa yang saya kuasai, yaitu menikmati teknologi," kilah Woz.

Di sisi lain, Woz malah mengumbar pujian kepada kompatriotnya -- Steve Jobs -- sebagai sosok yang mampu mengendalikan Apple dan membuat perubahan.

"Namun jika ada yang bisa saya lakukan untuk membantu Apple agar lebih baik lagi, maka saya akan dengan cepat berada di sana, karena Apple masih nomor satu di hati saya," demikian penuturan Woz.

Melihat, pernyataan tersebut, sepertinya Woz secara halus menolak untuk kembali ke dalam operasional Apple. Pun demikian, ia masih memiliki harapan terhadap perusahaan yang dirintisnya tersebut. Apa saja? Berikut 5 impian Woz terhadap Apple seperti  dikutip dari Slashdot.






1. iTunes di Android


iTunes dan gadget Apple merupakan sesuatu yang tak bisa dipisahkan. Lantas, bagaimana jika yang terhubung dengan iTunes merupakan ponsel Android?

Tentu ini sulit dipercaya. Terlebih, pendiri Apple lainnya -- Steve Jobs -- dikenal sangat membenci OS robot hijau yang sekarang dimiliki Google itu.

Pun demikian, lain Jobs lain pula Woz. Nama terakhir justru sangat menginginkan iTunes bisa dinikmati di perangkat Android.

"Jika Anda ingat, Apple memungkinkan iTunes di Windows. Maka mengapa Apple tidak menyediakannya juga untuk Android? Saya menyukai produk Apple dan iTunes serta berharap ini ada di Android juga," ujar Woz.

Woz memang dikenal lebih berpikiran 'terbuka'. Ia pun menikmati setiap perangkat yang dibuat berbagai perusahaan, termasuk kompetitor Apple dan memberikan penilaian dengan jujur.


2. Stop Perang Paten


Seperti diketahui, Apple saat ini begitu agresif melancarkan gugatan paten ke berbagai vendor teknologi. Pertempuran paten mereka yang paling 'panas' adalah melawan Samsung.

Namun di mata Woz, perang paten justru malah akan membuat perkembangan teknologi terkungkung. Sebaliknya, ia lebih memakai jalur damai.

"Saya berharap, ketimbang Apple melancarkan gugatan Apple, lebih baik mereka duduk bersama dan memikirkan lisensi silang dengan vendor lain," kata Woz.

"Dengan cara itu, mereka akan menciptakan fitur yang lebih baik tanpa harus membuat tampilan (user interface) yang bikin pusing," lanjutnya.

Jalan damai ini pun dianggap akan lebih bagus bagi Apple untuk menelurkan gadget-gadget yang lebih canggih lagi.



3. Ponsel Jumbo


Woz menilai pergerakan industri smartphone sudah semakin berani. Mereka tak terlalu terkungkung dengan ponsel berukuran standar, tapi sudah berani menciptakan ponsel berukuran jumbo.

Cara ini pun dilakukan pula oleh Apple yang baru saja merilis iPhone 5 dengan layar 4 inch, lebih besar ketimbang iPhone 4 dan 4S yang mengusung 3,5 inch.

Woz percaya jika layar dengan ponsel lebih besar ini akan memberikan value yang lebih baik kepada pengguna. Ia pun menyambutnya saat mengetahui Apple melakukan perubahan ukuran display di iPhone 5.

Sebab jika tidak, maka bisa-bisa iPhone akan ditinggalkan pengguna.

"Apple tidaklah inferior dibanding smartphone lain, dari sisi biayanya pun mirip. Begitu pula dengan iOS 6, tidak inferior dibanding Android," kata Woz.

"Jadi pasti ada sejumlah alasan jika Apple kehilangan penjualan dibanding produk lain," pungkasnya.



4. Generasi Muda Apple


Tak bisa dipungkiri, saat Steve Jobs mengembuskan nafas terakhir, pasti banyak yang memandang psimistis soal masa depan Apple.

Sebab, produsen iPhone dan iPad itu telah kehilangan ikon yang juga menjadi 'roh' Apple selama ini.

Pun demikian, menurut Woz, hilangnya sosok Jobs sudah dapat ditutupi oleh para generasi muda yang memperkuat perusahaan asal Cupertino itu..

"Kami telah melalui masa dimana banyak generasi muda yang potensial saat Steve Jobs kembali. Satu saran saya, kita harus melakukannya lagi," tukas Woz.



5. Open Source vs Close Source


Apple selama ini dikenal sebagai perusahaan yang tertutup. Sulit sekali untuk mengorek informasi dari perusahaan ini. Mereka pun cukup hebat dalam menjaga kerahasiaan informasinya.

Tentu ini berbanding terbalik dengan konsepsi open source yang dipegang Woz. Namun ia beranggapan bahwa baik open source atau close source itu tidak ada yang benar secara mutlak.

"Tidak ada satu opini yang benar. Saya memang lebih terbuka. Saya percaya bahwa Anda dapat menciptakan produk yang lebih inovatif dengan skema terbuka. Namun saya juga bisa salah," kata Woz.

Pasalnya, produk terbuka memiliki tendensi lebih rumit. Di sisi lain, mungkin saja sekitar 80% dari technophobia justru takut mengakui betapa sedikitnya hal yang kita ketahui, kata Woz.

Nah, hal inilah yang mungkin dialami orangtua kita. Jadi, Woz menilai cukup wajar jika ada yang ingin bermain 'aman' untuk menghindari risiko open source, sekaligus menghindari kerumitan yang mungkin bisa dihadapinya.

0 komentar:

Post a Comment