Friday, 16 August 2013

Kevin Mitnick, Hacker Amerika Yang Paling Di Cari




Keahlian Mitnick sebagai hacker tidak terbatas. Ia tidak hanya mahir pada kemampuan teknis belaka. Ia merupakan seorang yang memahami betul bahwa keamanan sistem komputer terdiri dari aspek kebijakan organisasi, sumber daya manusia, proses yang terlibat serta teknologi yang digunakan. Seandainya ia seoarang Super Hero kemampuannya utama Mitnick adalah seoarang yang mempraktekan ilmu social engginering alias rekayasa sosial. Ini adalah sebuah teknik mendapatkan informasi penting,  semisal password, dengan memanfaatkan kelemahan manusiawi.

Kemampuan Mitnick paling baik diilustrasikan dalam cerita berikut, cerita yang
dikisahkan senderi oleh Mitnicks di sebuah forum online Slasdot.org
"Pada satu kesempatan, saya ditantang oleh seorang teman untuk mendapatkan nomor
(telepon) Sprint Foncard-nya. Ia mengatakan akan membelikan makan malam jika saya
bisa mendapatkan nomor itu. Saya tidak akan menolak makan enak, jadi saya berusaha dengan menghubungi Customer Service dan perpura-pura sebagai seorang dari bagian teknologi informasi. Saya tanyakan pada petugas yang menjawab apakah ia mengalami kesulitan pada sitem yang digunakan. Ia bilang tidak, saya tanyakan sistem yang digunakan untuk mengakses data pelanggan, saya berpura-pura ingin memverifikasi. Ia menyebutkan nama sistemnya."
"Setelah itu saya kembali menelepon Costumer Service dan dihubungkan dengan petugas yang berbeda. Saya bilang bahwa komputer saya rusak dan saya ingin melihat data seorang pelanggan. Ia mengatakan data itu sudah berjibun pertanyaan. Siapa nama anda? Anda kerja buat siapa? Alamat anda dimana? Yah, seperti itulah. Karena saya kurang riset, saya mengarang nama dan tempat saja. Gagal. Ia bilang akan melaporkan telepon ini pada keamanan."
"Karena saya mencatat namanya,  saya membawa sorang teman dan memberitahukannya tentang situasi yang terjadi. Saya meminta teman itu untuk menyamar sebagai 'penyelidik keamaman' untuk mencatat laporan dari petugas Customer Service dan berbicara dengan petugas tadi. Sebagai 'penyelidik' ia mengatakan menerima laporan adanya orang berusaha mendapatkan informasi pribadinya pelanggan. Setelah tanya jawab soal telepon tadi, 'penyelidik menyakan apa informasi yang diminta penelepon tadi. Petugas itu bilang nomor Foncard. 'penyelidik' bertanya, memang berapa nomornya? Dan petugas itu memberikan nomornya. And then, kasus selesai". Jenius bukan?.

Itulah kisah `manis` dari Mitnick, sekarang saya akan mengulas kisah kelam dari Mitnick.

Pada suatu hari, di suatu malam ia mendengar sebuah ketukan dari sebuah pintu apartemennya, Mitnick membuka pintu, dan betapa terkejutnya ketika ia melihat lusinan FBI sedang mengepung apartemennya dengan menodongkan senjata laras panjang ke badannya. Ini adalah akhir dari kisah seorang hacker yang terpaksa buron untuk menghindari kasus yang ia lakukan.


Penangkapan yang terjadi di tahun 1995 ini menandai ia di pandang sebagai hacker legendaris, dan menjadi penangkapan penjahat cyber yang paling kontroversial. Mitnick adalah seorang
penyusup pada sistem komputer menjelma sebagai Hacker Amerika Yang Paling Di Cari.
Mitnick mudah mempelajari komputer dengan nongkrong di toko radioshack atau diperpustakaan umum, keluarganya tidak cukup berduit untuk memiliki komputer sendiri. Kesukaannya pada komputer berkembang hingga ia dewasa.
Pada periode 1990-an, Mitnick mudah sekali keluar masuk sistem komputer. Namun pada akhir 1980-an ia sebenarnya ingin meninggalkan hobynya tersebut dan mulai mencari pekerjaan yang sah. Sayangnya, sebelum ia bisa melakukan itu, pada 1987 ia tertangkap karena menyusup perusahaan Santa Cruz Organization, sebuah perusahaan piranti lunak yang terutama bergerak dibidang sistem operasi Unix. Ketika itu pengacara  Mitnick berhasil menurunkan tuduhan kejahatan menjadi tindakan yang kurang baik, Mitnick pun
hanya di ganjar 3 tahun masa percobaan.
Tidak sampai setahun Mitnick kembali tersandung kasus hukum. Gara-garanya seorang teman yang komputernya ia gunakan untuk membobol komputer lain melaporkan Mitnick yang berwajib kali itu yang dibobol Mitnick adalah milik Digital Equipment Corporation. Setiap kali membobol komputer yang dilakukan Mitnick adalah mengambil code penyusun dari piranti lunak. Kode itu kemudian dia pelajari dengan sungguh-sungguh, terkadang menemukan beberapa kelemahan didalamnya. Dalam sebuah
kesempatan Mitnick hanya mengaku mengambil kode penyusun dari piranti lunak yang ia sukai atau yang menarik baginya.
Dalam kasus DEC Mitnick mendapatkan masa tahanan yang lebih berat. Ketika itu pengacaranya menyebut Mitnick memiliki, 'kecanduan pada komputer yang tidak bisa dihentikan'. Ia diganjar 1 tahun penjara.
Di penjara Mitnick mendapatkan pengalaman yang buruk. Pada saat itu Kevin Mitnick atau yang lebih dikenal juga dengan nama samaran 'the condor', sudah semakin membesar. Reputasinya sebagai seorang penjahat komputer juga semakin membumbung melebihi kenyataan. Sipir di Lompoc, penjara tempat Mitnick berada, mengira Mitnick bisa menyusup kedalam komputer hanya dengan berbekal suara dan telepon. Alhasil Mitnick bukan hanya tidak boleh menggunakan telepon, ia juga menghabiskan waktu berbulan bulan dalam ruang isolasi. Tak heran jika kemudian ia dikabarkan mengalami
sedikit gangguan jiwa saat menjalani hukuman di Lompoc.
Tahun 1989 Mitnick dilepaskan dari penjara. Ia berusaha mencari pekerjaan yang resmi, namun statusnya sebagai mantan narapidana membuat Mitnick sulit mempertahankan pekerjaan. Akhirnya ia bekerja sebagai
pendulang informasi untuk kantor penyelidik kantor swasta. Tentunya ini menyeret Mitnick kembali kepada dalam dunia yang abu-abu dan hitam. Pada awal 1990-an, Mitnickpun dicari lagi oleh FBI. Kali ini takut akan masuk ruang isolasi selama bertahun-tahun, Mitnick memutuskan untuk kabur.
Sebagai buronan Mitnick berusahan sebisa mungkin untuk tidak tertangkap. Ia sering berpindah-pindah tempat tinggal dan selalu menanggalkan berbagai kebiasaan. Berbagai cara ia lakukan agar tidak terlacak oleh pengejarnya. Namun ia tidak bisa meninggalkan hobinya mengoprek komputer dan jaringan Internetnya. Bahkan beberapa keahliannya konon digunakan untuk mendapatkan identitas baru.
Legenda Mitnick selama buron dalam kurang lebih dua tahun, semakin menjadi-jadi ia menjelama sebagai 'Ninja Cyber' yang konon bisa membobol komputer Pentagon hanya dengan remote televisi, sebuah rumor yang melebihi cerita fiksi apapun.

Mengapa Mitnick, seorang buron dalam kasus pembobolan komputer, bisa menjadi penjahat yang paling dicari? Ini tak lepas dari peran media massa. Secara khusus adalah serangkaian artikel sensasional dari John Markoff yang dimuat di New York Times.
Markoff mengutuk Mitnick bagaikan seorang teroris. Dalam sebuah pernyataan setelah lama dibebaskan, Mitnick menyebut citra dirinya yang ditampilkan Markoff bagaikan seoarang teroris yang berusaha mengendalikan nuklir dunia. "saya seakan-akan seorang Osama bin Mitnic," ujarnya bercanda.
Markoff menggambarkan Mitnick sebagai seorang yang mematikan, tak bisa dihentikan dan layak menjadi buronan sepuluh besar FBI maupun penegak hukum lainnya. Artikel Markoff, yang kadang muncul di halaman depan, menjadikan Mitnick kandidat terkuat proyek percontohan atas kejahatan cyber. Maka masa depan Mitnick dalam penjara boleh dibilang sudah dituliskan saati itu juga.
Selama menjadi buron Mitnick juga terus menjalankan aksinya. Ia membobol berbagai komputer perusahaan besar. Termasuk Sun Microsystem. Ia menggunakan, dan maksutnya disini adalah membobol rekening seorang pada layanan penyimpanan online untuk menyimpan backup dari hasil aksinya. Sebenarnya Mitnick tidak bekerja sendirian namun saat tertangkap ia tak pernah mengungkapkan siapa saja rekannya.
Salah satu korban Mitnick adalah T. Shimomura, seorang ahli komputer yang dalam beberapa tulisan di Internet diragukan kebersihannya. Ada dugaan bahwa Shimomura juga seorang hacker yang kerap melakukan perbuatan ilegal. Satu hal yang banyak disetujui adalah Shimomura memiliki sikap yang arogan dan nampaknya ingin muncul sebagai pahlawan dalam kisah perburuan Mintick.
Shimomura, Markoff dan FBI bahu membahu untuk menangkap sang buronan. Panduan dari berita sensasionalnya Mafkoff, kemampuannya hacking Shimomura dan kekuatan hukum FBI pada akhirnya melacak kediaman Mitnick.
Seperti biasanya kisah tertangkapnya seoarang buron, Mitnick melakukan ketledoran.
Layanan penyimpanan yang ia gunakan rupanya memiliki program otomatis untuk mencek isi file yang disimpan. Pemilik rekening yang digunakan Mitnick mendapatkan peringatan dari sistem mengenai kapasitas berlebih. Ini adalah awal tertangkapnya Mitnick.
Mitnick mengakui bahwa dirinya ceroboh karena tidak menduga bahwa FBI, Shimomura, Markoff, dan penyedia layanan telepon selular melakukan kerja sama yang begitu erat dan terpadu. "Operator seluler melakukan pencarian dalam database penagihan mereka terhadap dialup ke layanan Internet Netcom POP. Ini, seperti bisa diduga, membuat mereka bisa mengidentifikasi area panggilan dan nomor MIN (mobile identification number) yang saya gunakan saat itu. Karena saya kerap berganti nomor, mereka mengawasi panggilan data apapun yang terjadi di lokasi tersebut. Lalu, dengan alat Cellscope 2000 Shimomura, melacak sinyal telepon saya hingga ke lokasi yang tepat,"Mitnick menuturkan. Dua minggu sebelum tertangkapnya Mitnick baru pindah ke Raleigh. Lokasi baru membuat kurang waspada dan ia lupa melacak jalur dial-up yang digunakannnya.
Beberapa jam sebelum tertangkapnya Mitnick baru ada sesuatu yang terjadi, pelacakan dan pengawasan sedang dilakukan terhadap jalur yang ia gunakan. Saat ia sedang berusaha melacak sejauh mana pengawasan telah dilakukan hingga siapa dilbalik pelacakan tersebut, ia mendengar ketukan pintu. Mitnick membuka pintu dan berhadapan dengan lusinan U.S Marshall dan FBI.

Setelah tertangkap Mitnick ditahan tanpa kemungkinan jaminan. Ia juga tak diajukan untuk pengadilan. Kurang lebih empat tahun ia habiskan tanpa kepastian. Hal ini benar-benar membuat Mitnick frustasi.
Selama dalam penjara FBI ia tak mendapatkan kesempatan dalam kasusnya. Bahkan Mitnick dan pengacaranya tak bisa melihat data kasus tersebut karena terdapat di laptop dan akses laptop bagi Mitnick dianggap membahayakan. Mitnick dituding bisa membuat misil meluncur hanya berbekal laptop atau telepon. Larangn itu tetap berlaku meskipun pengacaranya menggunakan laptop tanpa modem dan kemampuan jaringan apapun.
Mitnick pada akhirnya dituding menyebabkan kerugian hingga ratusan juta dollar kerugian yang menurut Mitnick tidak benar, karena perusahaan yang konon dirugikan bahkan tidak melaporkan kerugian tersebut dalam laporan tahunan mereka.
Kesepakatan akhir bagi Mitnick adalah pengakuan bersalah. Bersalah dalam kasus pembobolan komputer dan penyadapan jalur telepon. Mitnick menyerah dan mengikuti itu, dengan imbalan 4 tahun tahun lebih waktunya dalam penjara diperhitungkan sebagai mas tahanan. Total Mitnick dihukum adalah 5 tahun dipenjara , 4 tahun dalam tahanan yang terkatung-katung dan 1 tahun lagi sisanya.
Ia dibebaskan pada tahun 2000 dengan syarat tak boleh menyentuh komputer atau Internet. Pada tahun 2002 baru ia boleh menggunakan komputer tapi tidak yang tersambung ke Internet. Baru tahun 2003 ia menggunakan Internet lagi untuk pertama kalinya.


Sejak dibebaskan Mitnic berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Ia menuliskan dua buku mengenai hacking, selain itu ia juga mendirikan perusahaan konsultan keamanan sendiri. "Hacker adalah satu-satunya kejahatan yang keahliannya bisa digunakan lagi untuk sesuatu yang etis. Saya tidak pernah melihat itu dibidang lain, misal perampokan etis," tutur Mitnick.


Dan pada bulan Februari tahun 2013 ini Mitnick di dapuk untuk memimpin sebuah konsultan internet yang bertugas untuk membantu menjaga pengamanan pemilihan Presiden Ekuador.
"Delapan belas tahun yang lalu saya jatuh karena (aktifitas) hacking saya. Saya melakukan hal yang sama hari ini tetapi dengan otoritas penuh. itu benar-benar keren, kan?. Ujar Mitnick di akun twitternya @ kevinmitnick.
Posted on 15:06 | Categories:

Thursday, 15 August 2013

Robert Tappan Morris, Pencipta Virus Worm Komputer

Pada tahun 1988, saat menjadi siswa pasca sarjana di Cornell Universty, Morris menciptakan virus Worm pertama di internet..



Masih sore waktu itu. Di salah satu laboratorium komputer Massachusets Institute of
Techonlogy (MIT), pada saat Selasa 2 November 1988, Robert Tappan Morris masih mengutak-atik sebuah program komputer bikinannya. Konon, program itu akan menjadi dasar desertasinya. Morris waktu itu memang tercatat sebagai mahasisiwa doktoral di Cornell University.

Sebenarnya ada beberapa silang pendapat tentang program komputer yang dibuat Morris. Tapi semua orang sepakat untuk menyebut program tersebut sebagai sejenis worm komputer.Worm atau Cacing, dalam bahasa Indonesia. Dari namanya kita sudah bisa menduga, program komputer ini bisa berkembang biak, merayap dan menyebar ke mana-mana, dari satu komputer ke komputer lain.
Berbeda dengan virus komputer lainnya saat itu, worm komputer tidak perlu dengan sengaja ditunggangkan ke disket atau USB flash disk untuk menyebarkan diri. Worm komputer menyebarkan dirinya sendiri selama ada jalan yang bisa menghubungkan dirinya ke komputer lain seperti koneksi Internet atau jaringan komputer lokal.
Morris memprogram worm-nya untuk bisa menyebarkan diri lewat sebuah celah keamanan di sistem operasi komputer UNIX. Salah satu celah keamanan yang dimanfaatkan oleh Morris adalah celah keamanan di program Sendmail, yang banyak dipakai oleh server Internet untuk mengirimkan email. Lewat kelemahan pada program Sendmail itu, dari jarak jauh Morris bisa mengeluarkan perintah yang akan membuka sebuah program dialog, yang secara efektif memungkinkan worm untuk menjalankan perintah-perintah lain di mesin yang ditujunya.
Untuk bisa menyusup ke sistem komputer lain, worm ciptaan Morris diprogram untuk menemukan daftar pemakai di sebuah jaringan komputer, dan lalu mulai memburu passwordnya. Pertama, mengandalkan kemalasan pemakai komputer, si worm mencari pemakai komputer yang passwordnya sama dengan username-nya misal, username-nya Bakri dan passwordnya pun bakri. Jika cara ini gagal untuk menembus sistem komputer, worm diperintahkan untuk mencoba username lain dengan menggunakan daftar 432 password yang bisa dipakai oleh para hacker. Penggunaan daftar password macam tu adalah hal lumrah bagi para hacker yang berniat membobol sebuah sistem komputer.
Morris merancang worm-nya agar bisa menyalin dirinya sendiri, menggandakan dirinya sendiri di komputer lain. Morris berharap, worm-nya akan membuat satu worm baru di komputer lain yang disusupinya. Hanya satu saja.Tidak lebih, dan tidak kurang. Dalam pikiran Morris, worm itu akan berkembang biak di jaringan komputer secara perlahanperlahan.
Begitulah maunya Morris.
Ada beberapa versi tentang tujuan Morris membuat worm itu. Ada yang mengatakan bahwa worm itu dirancang untuk menguji keamanan komputer yang memakai sistem operasi UNIX. Ada juga yang bilang, worm tersebut diperintahkan untuk memberikan respon-balik ke Morris untuk mengetahui ukuran Internet pada tahun 1988 itu.
Program worm yang dibikin oleh Morris sebetulnya belum benar-benar rampung sore itu. Tapi lelaki kurus tinggi itu ingin menguji coba programmnya. Morris Worm, begitulah kemudian program itu disebut, mulai bekerja tanpa ditunggui oleh Morris. Sehabis menjalankan programmnya, Morris bergegas pulang untuk melahap makan malamnya.
Yang Morris tahu, setibanya kembali di laboratorium MIT itu, komputernya macet. Jaringan komputer di laboratoriumnya juga mati. Morris tidak sadar bahwa cacing bikinannya sudah merayap ke komputer lain di Internet.
Dua jam sejak diluncurkan, Morris Worm sudah menginfeksi komputer di University of Utah, Pukul 21:09 waktu setempat, worm itu mulai menginfeksi computer lain jenis VAX. Morries Worm memang hanya menginfeksi computer-komputer jenis VAX bikinan digital equipment Corp dan computer bikinan digital equipment corp dan computer jenis lain tidak terinfeksi.
Tidak sampai setengah jam sejak serangan pertama ke komputer lain, komputer-komputer yang terinfeksi di University of Utah menunjukkan beban rata-rata yang aneh. Beban ratarata adalah ukuran untk mengukur seberapa keras sebuah komputer bekerja. Biasanya beban rata-rata komputer VAX pada pukul 21:30 di universitas itu hanya mencapai 1. Tapi malam itu beban rata-rata komputer mencapai 5. Padahal jika beban rata-rata melebihi angka 5 maka komputer akan menunda pemoresesan data: komputer akan macet.
Ini tidak berlangsung di University of Utah saja. Malam itu benar-benar menjadi malam jahanam yang merepotkan banyak para administrator jaringan komputer, terutama di kantor-kantor pemerintahan dan universitas-universitas di Amerika Serikat sebelah utara. Para administrator sistem komputer segera menyadari bahwa komputer-komputer di jaringannya bekerja semakin lambat dan semakin pelan.
Kembali ke University of Utah, pukul 21:41, beban rata-rata komputer mencapai 7. sembilan belas menit kemudian, beban rata-rata komputer sampai ke angka 16.Jam 22:06 komputer di University of Utah benar benar lumpuh. Tidak ada seorang pun yang bisa memakai komputer.
Administrator sistem komputer di University of Utah memang berhasil membunuh worm pada pukul 22:20.Tapi ternyata itu tidak menyelesaikan masalah.Terbukti,dua puluh menit kemudian,sistem komputer di universitas itu terinfeksi lagi dan beban rata-rata mencapai angka 27.Berkali-kali sang administrator sistem komputer menghidupkan komputer-komputer di jaringannya.Sia-sia.Pukul setengah dua belas malam,beban
komputer di jaringan University of Utah mencapai angka 37! Tengah malam itu Peter Yee,mahasiswa yang juga bekerja dengan administrator sistem komputer di University of California,mengirimkan pesan ke mailing list.Pesan itu dimulai dengan kalimat ”Kita sedang diserang virus Internet...”Internet heboh! Waktu itu memang banyak orang di Internet mengira bahwa mereka mendapat serangan virus.bahkan lebih banyak lagi yang belum tahu apa yang sebetulnya sedang terjadi.
Keith Bostic,yang bekerja di departemen komputer Berkeley ketika worm itu merajalela,mengatakan.”Semua mesin macet karena tersumbat.Jelas ada sesuatu yang salah.”Pertama kali muncul,Morris Worm tampak misterius.Di direktori/usr/tmp mucul file baru yang aneh.Di file sylog,pesan-pesan bermunculan.yang paling cepat dikenali adalah bahwa mesin-mesin yang terinfeksi menjadi makin lamban saja karena si program terus-menerus menggandakan diri.Pada puncaknya mesin-mesin itu macet karena swap space maupun tabel pemrosesan menjadi penuh.Inilah yang diduga oleh Morris:worm
tidak hanya menggadakan dirinya satu kali,tapi berkali-kali!
”Sebetulnya worm itu dengan cepat terdeteksi.Kita bisa dengan mudah untuk melihat apa
yang dilakukan oleh worm itu.Tapi waktu itu kami tidak mengerti apa yang terjadi, ”lanjut
Bostic. Bagi Bostic sendiri, serangan worm ini tampak menyenangkan.”Kami rata-rata berumur
15 tahun pada waktu itu,”kata bostic.”Kejadian ini merupakan tantangan bagi kami. Tapi bagi belahan dunia yang lain, serangan ini sangat terasa mengancam dan menakutkan.” Rabu tengah malam itu, orang-orang di MIT dan University of California at Berkeley (UCB) menangkap salinan program worm dan mulai menganalisanya. Mereka khawatir program itu akan merusak data di komputer-komputer mereka. Mereka takut worm ini menghapus file mereka, atau menerobos sistem keamanan dokumen mereka. Kamis subuh,sekitar pukul 5 pagi,UCB sudah menemukan sebagian solusi yang bisa menghalangi penyebaran worm tersebut.Solusi itu terdiri dari tambalan(patch)untuk Sendmail and menamai ulang C compiler (cc) dan linker (Id) sehingga worm tidak bosa menyebar nantinya. Pada pukul 7 pagi sebuah tambalan dari Purdue dikirimkan ke USENET, semacam wahana komunikasi yang sekarang dikenal semacam mailing list atau grup. Celakanya,karena takut tertular lewat e-mail, banyak administrator sistem komputer mematikan mesin mesin komputernya. Akibatnya, tambalan itu tidak bisa dengan cepat terdistribusikan dengan baik.

Tatanan Internet pada tahun 1988 itu baru pulih pada hari jumat,4 November.Meskipun tidak tercatat adanya kerusakan akibat worm itu, para administrator sistem tetap menyumpah-kutuki pembuatnya.
Tidak merusak bukan berarti tidak merugika. Diperkirakan,Morris Worm berhasil menyerang 6 ribu komputer di Internet.Padahal pada tahun 1988 itu,baru ada sekitar 60 ribu komputer yang terhubung ke Internet.Artinya,worm bikinan Morris berhasil melumpuhkan sepersepuluh komputer di Internet.Para analis memperkirakan,dibutuhkan dana sekitar 15 juta sampai 100 juta dolar Amerika Serikat untuk membersihkan seluruh komputer yang terinfeksi Morris worm.
Yang harus diingat, tahun-tahun itu adalah masa-masa perkenalan Internet ke khalayak. Dan worm buatan Morris telah memperkenalkan Internet dengan cara yang dianggap memalukan.
NCSC(National Computer Security Center, Pusat Keamanan Komputer Nasional) pada tanggal 8 November 1988 mengadakan pertemuan untuk membahas apa yang sudah dibuka itu kemudian dianalisa.Hasil analisa itu menunjukkan bahwa worm tidak dimaksudkan untuk merusak,tidak ada kerusakan yang disebabkan oleh worm, dan diputuskan untuk merahasiakan isinya. Tapi belakangan, ketika agen rahasia Amerika Serikat pada tahun 1990 menggerebek rumah Erik Bloodaxe –anggota kelompok hacker Legion Of Doom, salinan kode worm bikinan Morris itu ditemukan disitu.
Kejadian yang menghebohkan jagat Internet ini diliput secara besar oleh media massa Amerika.New York Times,misal,menempatkan sebuah berita tentang ”serangan terbesar ke komputer-komputer Amerika” di halaman satu.Bahkan,kehebohan ini tetap dieskpos oleh media-media di Amerika Serikat sampai seminggu setelah kejadian.
Yang luar biasa,Robert Tappan Morris tidak tahu ada kehebohan yang luar biasa garagara worm yang dibuatnya.Liputan besar-besaran media massa itu tidak mengusik Morris karena ia sibuk belajar untuk desertasinya, dan dia tidak punya TV!.
Nama Robert Tappan Morris mulai mencuat ke media setelah John markoff,wartawan New York Times yang meliput kejadian ini, mendapatkan indentifikasi pemakai komputer dengan inisial ”rtm”.Berkat direktori white page yang ada di Internet, Markoff berhasil mengidentifikasi pemilik inisial ”rtm” itu: Robert Tappan Morris.
Pengungkapan nama Morris membuahkan sebuah teori konspirasi.Teori ini meragukan bahwa Robert Morris menyebarkan worm ke Internet secara tidak sengaja dan tidak bermaksud merusak. Robert Morris dihubungkan dengan latar belakang ayahnya yang bernama Bob Morris. Sang ayah adalah seorang ahli matematika yang pernah bekerja di Bell Labs.Pada saat kejadian, sang ayah duduk sebagai Kepala Ilmuwan NSA (National Security Agency).

Pada saat remaja, Robert Morris yang mempunyai account di jaringan komputer Bell Labs berhasil melakukan hacking sehingga ia bisa mengubah statusnya menjadi superuser.
Pernah juga, sang membawa ke rumah sebuah mesin kriptografis Enigma dari NSA. Yang pasti,gara-gara insiden ini, Robert Morris menjadi orang pertama yang dituntut dengan Federal Computer Fraud and Abuse Act , sebuah undang-undang untuk menangkal tindak kejahatan komputer di Amerika Serikat yang diloloskan oleh Kongres pada tahun 1986. Menurut undang-undang ini, hukuman terberat yang bisa dijatuhkan adalah 5 tahun penjara dan denda USD 250 ribu. Tapi Morris diganjar 3 tahun penjara masa percobaan, denda USD 10 ribu, dan 400 jam kerja layanan masyarakat, selain dibebastugaskan di Cornell University.
Tampaknya komunitas Internet dengan cepat memaafkan Morris.Buktinya, pada awal tahun 1998 Viaweb Inc,perusahaan yang didirikannya, dibeli oleh Yahoo!inc.seharga USD 49 juta.Tapi,berkat worm-nya itu,Morris tetap dikenang sebagai salah satu hacker legendaris di jagat Internet.
Posted on 15:03 | Categories:

Wednesday, 14 August 2013

Legenda, Sejarah, Dan Ideologi Hacker





Nafas-nafas pemberontakan hacker yang memikat, sama memikatnya seperti Jim Morisson, Che Guevara, Soe Hok Gie, Chairil Anwar, Iwan Fals, Antasari Azhar, atau Eminem. Romantisme tersebut berasal dari idealisme kebebasan dan rasa ingin tahu. Seperti tercermin dalam dokumen ‘The Conscience of a Hacker’ yang dituliskan seorang bernama The Mentor. Berikut cuplikan dokumen yang kerap disebut ‘Manifesto Hacker’ itu: 
Posted on 15:27 | Categories: